Hayo hayo.. seumur hidup lo pasti pernah yang namanya nonton film hantu ups kita sebut aja film horror. Setiap kali kita menonton film horror sudah pasti bisa ditebak setelahnya, yaitu ketakutan yang luar biasa (kecuali buat lo yang udah lebih dari 5 kali nonton film horror atau sudah biasa melihat hal-hal aneh).
Film horror sudah ada sejak kita kecil bahkan mungkin sudah ada sejak kita belum lahir. Pasti masih inget kan sama aktris tersohor Susana, beliau lah yang telah berjasa ikut membangun perfilman Indonesia. Nah sudah ada dalam pikiran kita kaalu beliau adalah pemain film horror. Hampir seluruh film yang ia perankan adalah berjenis horror. Tenang-tenang saya disini bukan ingin menceritakan tentang beliau. Saya disini ingin membahas tentang film horror.
Indonesia adalah salah satu negara Asia, nah bagaimana kalau kita
membahas film horror di Asia dan film horror barat. Coba deh bandingkan antara film horror Asia dengan film horror barat. Sudah bisa ditebak kalau Asia-lah juaranya film horror, maka dari itu banyak pecinta film horror memilih menonton film horror Asia dibandingkan barat sana.
Bandingkan deh!
Factor utama yang sangat menonjol adalah culture masyarakat yang sangat berbeda, Asia adalah masyarakat yang sangat mempercayai legenda-legenda yang pernah terjadi di lingkungannya. Jadi cerita rakyat yang turun menurun dan terus menerus di ceritakan oleh generasi ke generasi itu menjadi sebuah kepercayaan, bahkan banyak pula semua itu berawal dari karangan biasa yang entah alasannya apa.
Selaku orang Asia kita sudah terbiasa hidup dilingkungan yang berbau horror seperti di pohon karet di pinggir jalan raya sudah pasti kita menebak pohon itu ada penunggu-nya a.k.a hantu yang tinggal disana.
Dan hal tersebut pun dimasukkkan dalam film layar lebar. Di Asia begitu banyak mitos yang berkaitan dengan mistis. Hal itulah yang ingin di cari oleh banyak sutradara Asia, dengan mengambil suatu peristiwa mereka dapat mengambil kesempatan tersebut jadi mereka hanya mengembangkannya seperti menambahkan efek visualisasinya saja. Tengok saja yang belum lama ini terjadi di Indonesia “rumah hantu Pondok Indah”, “lawang sewu”, “hantu Jeruk Purut”, “terowongan Casablanca” dan sebagainya.
Bandingkan dengan barat, selalu berkaitan dengan pembunuhan, kanibalisme, sampai alien luar angkasa yang menghantui masyarakat kota. Kadar film horror sana masih kalah jauh dengan Asia punya, coba lihat film One Missed Call yang kebetulan di adaptasi dari film asal Jepang Chakusin Ari, rilisan tahun 2004. Katanya, pihak Warner Bros memang sangat menginginkannya. Proyek ini sudah di taksir sejak film Chakusin Ari menjadi film favorit di Jepang. Dengan berbagai prestasi yang diraih jadilah pihak Warner Brosmembeli franchise-nya.
Memang semuanya akan berakhir tergantung kita para penikmat film, dari sudut pandang mana kita menilai sebuah film. Mungkin kalau untuk tekhnologi barat memang cukup handal bahkan si makhluk halus-nya pun dapat terlihat lebih real daripada Asia. Hantu-hantu di film horror Asia mungkin sedikit lebih dibuat-buat.
Maka dari itu berbanggalah kita selaku orang Asia masih banyak film kita yang bisa mengalahkan pamor Hollywood sana.
(maaf disini saya tidak ingin membahas film ‘horror comedy’ atau ‘comedy horror’ disebabkan saya belum pernah menonton film berjenis seperti itu satu pun. Jadi belum bisa membayangkan baik buruknya)
No comments:
Post a Comment