Tugas
Kelompok;
Carla
Carmilah (24209451)
Clauria
Sulaiman (20209292)
Elenae
Maria (26209023)
Sarah M
R Hasanah (24209031)
Yuni
Arnita (24209160)
Perancis merupakan salah
satu pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi
nasional) yang resmi diterapkan pertama kali pada bulan September 1947. Pada
Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam
Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih
lanjut pada tahun 1999.
Plan Comptable General berisi :
- Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan
- Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban
- Aturan pengakuan dan penilaian
- Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
- Contoh laporan keuangan dan aturan penyajian-penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah
terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara perorangan
dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun
akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan
wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar
Pelaporan Keuangan internasional (International Financial Reporting
Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang
mencatat sahamnya di luar negeri.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat dalam proses penetapan standar
di Prancis adalah:
- Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
- Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)
- Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
- Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
- Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah
terpisah. Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC
dan CNCC, meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduanya.
Sesungguhnya, 80% akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua
klasifikasi tersebut. Dua lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan
bekerja sama untuk kepentingan bersama. Keduanya terlibat dalam pengembangan
standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan
keduannya mewakili Perancis di IASB.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Perancis mewajibkan struktur
laporan keuangan, sebagai berikut:
- Neraca
- Laporan Laba Rugi
- Catatan atas laporan keuangan
- Laporan direktur
- Laporan Auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan
dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu
harus diaudit. Perusahaan besar juga harus menyiapka dokumen yang terkait
dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya
terdapat di Perancis. Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan
mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi
hal-hal berikut :
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
- Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
- Detail provisi
- Detail revaluasi yang dilakukan
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
- Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
- Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran Akuntansi
Akuntansi
di Perancis memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri
harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi
memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara
individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung
pendapatan kena pajak.
Metode
pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat penggabungan
usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat
digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode
amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai .
Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode
ekuitas digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak
dikonsolidasikan, yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi
mata uang asing sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak
perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan dengan menggunakam metode
kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi dimasukan ke dalam
ekuitas.
No comments:
Post a Comment